ELKA II

Sifat dan Macam Bahan Penghantar dan Isolator

Yang termasuk bahan-bahan penghantar adalah bahan yang memiliki banyak elektron bebas pada kulit terluar orbit. Elektron bebas ini akan sangat berpengaruh pada sifat bahan tersebut.

Jika suatu bahan listrik memiliki banyak elektron bebas pada orbitorbit elektron, bahan ini memiliki sifat sebagai penghantar listrik.

Bahan penghantar memiliki sifat-sifat penting yaitu:

·          Daya hantar listrik

·          Koefi sien temperature tambahan

·          Daya hantar panas

·          Daya tegangan tarik

·          Timbulnya daya elektro-motoris termo

Aluminium (AI)

Sifat penting bahan aluminium yaitu :

·          Dapat ditempa dalam keadaan dingin

·          Tidak tahan terhadap garam dapur atau laut

·          Warna silver atau perak

·          Titik didih=1800ºC

·          Rho (ρ) = 0,0278

·          Alpha (α) = 0,0047

Tembaga (Cu)

Beberapa sifat penting logam tembaga yaitu :

·          Dapat disepuh dan berkarat bila terkena CO²

·          Titik didih = 2236ºC – 2340ºC

·          Rho (ρ) = 0,017

·          Alpha (α) = 0,0043

Seng (Zn)

Beberapa sifat penting yang dimiliki oleh bahan logam seng adalah:

·          Dapat ditempa dalam keadaan dingin

·          Tidak tahan terhadap garam dan asam garam

·          Warna putih kebiru-biruan

·          Titik didih = 907ºC

·          Rho (ρ) = 0,0043

·          Alpha (α) = 0,006

Timah (Sn)

Beberapa sifat penting yang dimiliki oleh bahan timah adalah:

·          Warna jernih mengkilap

·          Titik didih = 236ºC

·          Warna putih kebiru-biruan

·          Titik didih = 907ºC

·          Rho (ρ) = 0,0043

·          Alpha (α) = 0,12

Selain bahan logam yang telah disebutkan di atas, ada juga bahan logam yang lain yang tergolong sebagai bahan konduktor/penghantar pada jenis logam mulia, seperti: perak, emas dan platina.

Bahan logam ini dinamakan logam mulia karena bahan ini memiliki jumlah elektron valensi yang lengkap, sehingga sangat sulit untuk mengadakan reaksi lain.

Bahan padat lain yang dipakai untuk penghantar adalah wolfram yang digunakan untuk fi lament katoda pada tabung elektron, lampulampu pijar, dan alat pemanas dengan temperatur yang tinggi.

Dwilogam atau yang sering disebut bimetal adalah dua jenis logam yang disambung menjadi satu. Pemakaian dalam bidang kelistrikan sangat luas, misalnya kontak pengatur dan regulator digunakan untuk menjaga agar temperatur panas selalu konstan.

Bimetal ini dipasang di dalam pemanas dan fungsinya memutus rangkaian bila temperaturnya meningkat dan akan menyambung kembali rangkaian bila temperaturnya turun.

Sifat Bahan Isolator

Bahan yang disebut sebagai bahan isolator adalah bahan dielektrik, ini disebabkan jumlah elektron yang terikat oleh gaya tarik inti sangat kuat.

Elektron-elektronya sulit untuk bergerak atau bahkan tidak sangat sulit berpindah, walaupun telah terkena dorongan dari luar. Bahan isolator sering digunakan untuk bahan penyekat (dielektrik).

Penyekat listrik terutama tegangan listrik. Untuk dapat memenuhi persyaratan tersebut, diperlukan jenis bahan yang sesuai.

Selain syarat tersebut juga diperlukan syarat yang lain yang dipertimbangkan untuk memenuhi pemakaiannya, antara lain :

1. Sifat kelistrikan

Bahan penyekat mempunyai tahanan listrik yang besar. Penyekat listrik ditujukan untuk mencegah terjadinya kebocoran arus listrik antara kedua penghantar yang berbeda potensial atau untuk mencegah loncatan listrik ke tanah.

Kebocoran arus listrik harus dibatasi sekecilkecilnya (tidak melampaui batas yang telah ditentukan oleh peraturan yang berlaku).

2. Sifat mekanis

Mengingat luasnya pemakaian bahan penyekat, maka dipertimbangkan kekuatan struktur bahannya. Dengan demikian, dapat dibatasi hal-hal penyebab kerusakan dikarenakan kesalahan pemakaiannya.

Misalnya diperlukan bahan yang tahan tarikan, maka kita harus menggunakan bahan dari kain daripada kertas.Bahan kain lebih kuat terhadap tarikan daripada bahan kertas.

3. Sifat termis

Panas yang ditimbulkan dari dalam oleh arus listrik atau oleh arus magnet, berpengaruh terhadap kekuatan bahan penyekat. Demikian panas yang berasal dari luar (alam sekitar).

Dalam hal ini, jika panas yang ditimbulkan cukup tinggi, maka penyekat yang digunakan harus tepat. Adanya panas juga harus dipertimbangkan, agar tidak merusak bahan penyekat yang digunakan.

4. Sifat kimia

Panas yang tinggi yang diterima oleh bahan penyekat dapat mengakibatkan perubahan susunan kimia bahan. Demikian juga pengaruh adanya kelembaban udara, basah yang ada di sekitar bahan penyekat.

Jika kelembaban tidak dapat dihindari, haruslah dipilih bahan penyekat yang tahan terhadap air. Demikian juga adanya zat-zat lain dapat merusak struktur kimia bahan.

Mengingat adanya bermacam-macam asal, sifat, dan ciri bahan penyekat, maka untuk memudahkan dalam memilih untuk aplikasi dalam kelistrikan maka bahan penyekat akan dibagi ke dalam beberapa kelompok yaitu :

·          Bahan tambang (batu pualam, asbes, mika, dan sebagainya)

·          Bahan berserat (benang, kain, kertas, kayu, dan sebagainya)

·          Gelas dan keramik

·          Plastik

·          Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya

·          Bahan yang dipadatkan

Konsep elektronika terbagi dua, yaitu elektronika analog dan elektronika digital.

1. Elektronika Analog

Elektronika analog ialah bidang elektronika dimana sinyal listrik yang terlibat bersifat kontinue, sedangkan komponen yang digunakan umumnya disebut komponen diskrit.

Berbeda dengan elektronika digital dimana sinyal listrik yang terlibat merupakan sinyal 0V atau 5 V (sinyal digital berlogika 0 atau 1).

Beberapa alat dengan konsep elektronika analog yaitu:

a. Jam tangan konvensional
b. Kamera analog
c. Alat-alat perkusi
d. Menghitung dengan tangan, lidi, dan batu
e. Komputer analog (komputer dengan program yang sangat sederhana)

Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang.

Dua Parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki olehisyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi.

Gelombang pada sinyal analog yang umumnya terbentuk gelombang sinus memiliki tiga variabel dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.

·          Amplitudo merupakan ukuran tingi rendahnya tegangan dari sinyal analog

·          Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam bentuk detik

·          Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu

Kelebihan teknologi analog yaitu:

·          Tidak mudah dimakan usia

·          Biaya yang digunakan murah

·          Hasil yang didapatkan dapat diuji ketepatannya

Kekurangan teknologi analog yaitu:

·          Tidak efesiensi

·          Lambat pemakaiannya

2. Elektronika Digital

Elektronika digital adalah sistem elektronika yang menggunakan isyarat digital. Elektronika digital adalah representasi dari aljabar boolean dan digunakan di komputer, telpon genggam dan berbagai produk konsumen lainnya.

Di dalam sebuah sirkuit digital, sinyal direpresentasikan dengan satu dari dua macam kondisi yaitu 1 (high, active, true,) dan 0 (low, nonactive, false).

Atau jika direspresentasikan dalam tegangan 1 dapat berarti tegangan maksimum (umumnya 5 V atau 3 V) dan 0 berarti tegangan minimum (umumnya 0 V, tapi ada pula yang 2,5 V). Hal ini dikarenakan varian dari bahan pembuatnya.

Beberapa alat dengan konsep elektronika digital yaitu:

·          Alat musik: sampler, squencer, groovebox dan lain-lain.

·          Kamera digital

·          Menghitung dengan kalkulator, komputer dan lain-lain.

·          Modem

Sinyal digital adalah merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1.

Kelebihan teknologi digital yaitu:

·          Memberikan kemudahan dalam penggunaan

·          Error selalu dapat dikoreksi

·          Memproduksi data terbatas

Kekurangan teknologi digital yaitu:

·          Malas berpikir

·          Tidak tahan lama

·          Memerlukan sinkronisas


Daftar hadir dan kelas :

>>> Kelas IX-H


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERAJINAN BERBASIS MEDIA CAMPURAN ( Pertemuan II )

ELKA I

BUDI DAYA IKAN HIAS